Kenali Pneumonia, kondisi medis yang mengancam kesehatan balita
- Istilah pneumonia dikenal dalam dunia kesehatan sebagai kondisi medis
yang ditandai dengan munculnya infeksi pada salah satu organ paru-paru
anak. Penyebab terjadinya infeksi ini disebabkan karena bakteri atau
virus seperti adenoviruses, influenza virus, atau rhinovirus.
Pada balita, pneumonia diawali dengan adanya gangguan pernapasan sehingga pada hari ke dua dan ketiga balita akan mengalami demam dan sakit tenggorokan. Usia balita memang sangat rentan terkena penyakit pneumonia. Hal ini dikarenakan pada saat kelahirannya terlibat kontak dengan mikroorganisme ini.
Gejala-gejala lain yang bisa timbul ketika penyakit ini menyerang balita adalah munculnya batuk, nyeri dada, nafas yang pendek, serta kondisi tubuh menggigil. Bagi balita yang memiliki gejala-gejala pneumonia sebaiknya segera diperiksa ke dokter supaya mendapatkan pemeriksaan tindak lanjut yang lebih akurat.
Dalam pemeriksaan medis, salah satu cara untuk mendeteksi lokasi yang terinfeksi pneumonia adalah dengan melakukan cek laboratorium dan rontgen rongga dada. Selama masa penyembuhan, pneumonia pada anak akan bervariasi berkisar antara waktu 18 jam hingga 14 hari tergantung pada mikroorganisme yang menginfeksi.
Penularan pneumonia tidak akan melalui kontak fisik melainkan melalui udara seperti percikan udara, bersin ataupun aktifitas berbicara. Langkah bijaksana yang bisa diambil dalam mencegah penyebaran mikroorganisme ini adalah dengan pemberian vaksin sedini mungkin, menghindarkan anak-anak dari orang yang terinfeksi saluran pernapasan serta pemberian makanan sehat.
Makanan yang sehat dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan bakteri jahat. Langkah ini bisa dimulai semenjak janin masih di dalam kandungan. Setelah bayi lahir, continuitas pemberian asupan zat besi dan sistem kekebalan tubuh alami dari ASI juga dapat memaksimalkan pengurangan resiko pneumonia pada balita.
Pada balita, pneumonia diawali dengan adanya gangguan pernapasan sehingga pada hari ke dua dan ketiga balita akan mengalami demam dan sakit tenggorokan. Usia balita memang sangat rentan terkena penyakit pneumonia. Hal ini dikarenakan pada saat kelahirannya terlibat kontak dengan mikroorganisme ini.
Gejala-gejala lain yang bisa timbul ketika penyakit ini menyerang balita adalah munculnya batuk, nyeri dada, nafas yang pendek, serta kondisi tubuh menggigil. Bagi balita yang memiliki gejala-gejala pneumonia sebaiknya segera diperiksa ke dokter supaya mendapatkan pemeriksaan tindak lanjut yang lebih akurat.
Dalam pemeriksaan medis, salah satu cara untuk mendeteksi lokasi yang terinfeksi pneumonia adalah dengan melakukan cek laboratorium dan rontgen rongga dada. Selama masa penyembuhan, pneumonia pada anak akan bervariasi berkisar antara waktu 18 jam hingga 14 hari tergantung pada mikroorganisme yang menginfeksi.
Penularan pneumonia tidak akan melalui kontak fisik melainkan melalui udara seperti percikan udara, bersin ataupun aktifitas berbicara. Langkah bijaksana yang bisa diambil dalam mencegah penyebaran mikroorganisme ini adalah dengan pemberian vaksin sedini mungkin, menghindarkan anak-anak dari orang yang terinfeksi saluran pernapasan serta pemberian makanan sehat.
Makanan yang sehat dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan bakteri jahat. Langkah ini bisa dimulai semenjak janin masih di dalam kandungan. Setelah bayi lahir, continuitas pemberian asupan zat besi dan sistem kekebalan tubuh alami dari ASI juga dapat memaksimalkan pengurangan resiko pneumonia pada balita.
